30 Mei 2012

Setiaku Bertali Rindu

semakin habis jinggaku
semakin terasa detikdetik luka yang menganga pada sekujur jiwa
semakin mendera apa yang kuliat dan kurasa

kuncup bunga tak lagi bermekaran
di pekarangan yang kujaga
selalu bergelombang melambai matahari
meminta hujan
merindu tarian senyum yang engkau tawarkan
namun semakin sesak dada ini

dimana lagi kuncup bunga bermekar
dimana lagi kucari senja yang membakar
kopikopi masih setia
untuk dijadikan bumbu cumbu luka

semakin tangis dagingku
semakin gerilya mendung lamat mencari celah dahaga
semaku kuresapkan diri pada kerasnya perburuan jelaga

mekarlah kau bunga
meski tiada lagi senyum untuk diri
ada hal lain yang mungkin engkau inginkan
segeralah bertunas menjadi bintang di cakrawala kata
meski pula tiada kehadiran sosok diri
ada hal lain memang yang memang harus kau inginkan

dan harihari makin kusesap mendalam
kian mengharukan dan gelisah tak tertahan
semoga hanya kiasan saja dalam perjalanan
setiaku bertali rindu padamu, semoga tidak engkau lupakan
kepingan biarlah menjadi satuan dalam perjalanan panjang

Jakal KM 14 Jogja, 30 Mei 2012

*) Ekohm Abiyasa

http://serampaikata.blogspot.com/2012/05/setiaku-bertali-rindu.html

0 comments:

Categories

Unordered List

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Text Widget