Wajahmu Menggelisahkan Hati
wajah mengalihkan mata
bersemayam kalbu hijau seperti rumput liar
di semak belukar
semakin subur dan mekar
hujan mengecatnya
itukah wajahmu
sendu biru di rona batas
bulir rindu mengampas
namun terparkir di hati selalu
wajahwajah cemas dan gelap
berbaris diantara garisgaris
redup dan resah menggelisah
semakin basah rindu menggenangi diri
itukah wajahku
arsiran belum sempurna
mengapa kau merindukan seseorang hai pengelana?
bukankah ini dunia yang luas, namun satu saja yang terpaut, jawabku
benar, dia semakin akrab dimalammalam sunyiku
sepenuh dan sebesar apa gunung, tetap saja wajahnya lebih mempesona mata dan pikiran
duh, bait manalagi yang harus kurapikan
yang kemudian kubuang siasia diujung pisau
Jakal KM 14 Jogja, 25 Mei 2012
*) Ekohm Abiyasa
http://serampaikata.blogspot.com/2012/05/wajahmu-menggelisahkan-hati.html
bersemayam kalbu hijau seperti rumput liar
di semak belukar
semakin subur dan mekar
hujan mengecatnya
itukah wajahmu
sendu biru di rona batas
bulir rindu mengampas
namun terparkir di hati selalu
wajahwajah cemas dan gelap
berbaris diantara garisgaris
redup dan resah menggelisah
semakin basah rindu menggenangi diri
itukah wajahku
arsiran belum sempurna
mengapa kau merindukan seseorang hai pengelana?
bukankah ini dunia yang luas, namun satu saja yang terpaut, jawabku
benar, dia semakin akrab dimalammalam sunyiku
sepenuh dan sebesar apa gunung, tetap saja wajahnya lebih mempesona mata dan pikiran
duh, bait manalagi yang harus kurapikan
yang kemudian kubuang siasia diujung pisau
Jakal KM 14 Jogja, 25 Mei 2012
*) Ekohm Abiyasa
http://serampaikata.blogspot.com/2012/05/wajahmu-menggelisahkan-hati.html
0 comments:
Posting Komentar