09 Juni 2012


embun telah meretas
pada pagi yang hitam
semendung kopi mengampas
setia pada perjalanan yang melelahkan

embun telah berjelaga
pada pagi yang menghiba
serona jingga senja kala
melukis diri kesetiaan pada jalanjalan sunyi purba
seperti tidur panjang sebuah arca

embun telah menguap
seperti pula janji yang menguap
bias air menyamarkan rona pelangi senja
diantara lelaguan dan puisi yang tumbuh secara akar dan merambati seluruh jiwa
ia berkelana sendiri menuju dungeon tua

merentangkan nasib pada jalan batu
sekeras baja
namun ia memancarkan windwalk berlari kencang dan jauh
sebuah pelarian lama
dan kolamkolam darah
bersimbah hurufhuruf
dalam dungeon tua ia memahat sendiri ribuan roh dan monster yang ia jumpai
bertunaslah embun
senyala api neraka pada kuil senja
ia mengekal bersemayam dalam dunia asing
dunia api dan darah air mata

suatu saat pasti ada yang mencari word tresure
pada manusiamanusia mujur
pengembara dunia jauh dan asing
sungguh dunia hitam yang paling
memancarkan aura gelap dan anyir darah
berbalut dengki api menyala matanya
memanggilmanggil empu pembuat
namun ai akan setia pada manusia baru yang dikenal dan berkuasalah pada sebuah kekuatan
kekuatan purba yang menakjubkan

lantas embun masihkah bertunas dan meretas?
seperti dahulu kala

Jakal KM 14 Jogja, 09 Juni 2012

*) Ekohm Abiyasa

http://serampaikata.blogspot.com/2012/06/old-dungeon-word-treasure.html

0 comments:

Categories

Unordered List

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Text Widget