ada hati yang luruh
ia memerlukan pemahaman yang jauh
berlari meski jauh
berdiri meski terjatuh
ada bunga bermekar sendiri
bersenandung saat mentari menyelesaikan ritual suci
mengubur malammalam sunyi
menampakkan risau pada embun pagi
terangi, terangi kami
o matahari
bunga ini tumbuh tanpa rindu yang kupatri
di hatinya memendam elegi
semacam mawar berduri
risau diri
membunuh juga lamalama kupendam duriduri ini
o hati yang malang
engkau tercabik pada hal yang terbuang
simpan resah dan air mata untuk kehidupan yang akan datang
pada sebuah perjalanan yang belum tertuntaskan
Jakal KM 14 Jogja, 03 Juni 2012
*) Ekohm Abiyasa
http://serampaikata.blogspot.com/2012/06/menyimpan-resah.html
02 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar